tan kena kinaya apa — ma ga ba tha nga

Terbaru

PENCIPTAAN ADAM

Saya mengangkat judul ini merealisasikan apa yang telah saya rencanakan. Maaf agak terlambat karena kembara-intuisi saya harus melanglang mencari & mengumpulkan berbagai sumber/data.

ADAM yg saya maksudkan pada judul diatas adalah Nabi, yang secara luas telah dikenal sebagai Manusia Pertama, ciptaan Tuhan yang ‘(paling) sempurna’. Begitu menurut Ajaran Agama yg pernah saya terima disekolah SD (eh.. SR), SMP dst. Ada proses persiapan, dialog antara Tuhan dg. para pembantunya(para malaikat), proses pembentukan tubuh calon Adam, peniupan Ruh, dialog Tuhan dg. Adam, dialog Malaikat dg. Adam, sampai pada jatuhnya Kutukan.

Dalam detail proses penciptaan tsb. mulai persiapan sampai jatuhnya Kutukan, ada bagian2 yg. akan saya jadikan ‘INTI-BAHASAN’ dlm tulisan ini.

Krenteg saya makin menguat, setelah melihat dan mengamati sambil ter-heran2, terhadap PERILAKU anak-cucu Adam dalam menapaki perjalanan sejarah hidup mereka. Mengapa saya ter heran2 bahkan semakin/sangat, setelah semakin sering mendengar istilah2/ungkapan2, spt. ‘kemajuan peradaban’, ‘peningkatan kualitas hidup’, ‘second opinion’, ‘kemajuan teknologi’, modernisasi dan banyak lagi.

Saya akan mengajak anda menelusuri (sebagian) jejak2 yg. pernah dihasilkan dari tapak sejarah perjalanan ‘PERILAKU HIDUP’ anak-cucu Adam, ciptaan yg (paling) sempurna. Sumber utama yang saya pergunakan dalam penelusuran adalah Wikipedia kategori Sejarah(History). Disini saya akan membantu memandu anda menuju kebeberapa web-site, yg didalamnya menguraikan peperangan antar manusia, yang hasil akhirnya adalah pembunuhan manusia dalam skala besar penjarahan/perampokan, pendudukan-wilayah selama ratusan-tahun serta kerusakan yg sangat parah terhadap peninggalan budaya.
Dan yg saya sangat tidak mengerti, peperangan2 itu ada yang dibarengi dg penyebaran agama..,
‘atas nama Tuhan’?! ‘atas perintah Tuhan’?!

Coba anda klik situs ini: http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Iran. Negara tsb. antara th.1222 s/d th.1258, pernah mengalami penjajahan/penjarahan paling parah. Selama kurun waktu tsb., jumlah penduduk musnah, dari 2.500.000 susut hanya tersisa 250.000 saja, 90% mati/terbunuh. Infrastructur rusak total. Tragedi kemanusian yg sangat kejam oleh sesama anak-cucu Adam.
Mega Genocide…….

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Renaisance, atau http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans atau http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan yg dimulai pd. akhir abad- 15 & awal abad-16, terjadilah penjelajahan ke seluruh belahan Dunia, Afrika, Amerika Utara/Selatan, Asia, Australia termasuk Nusantara. Penjelajahan yang segera diikuti penjajahan, penjarahan/perampokan kekayaan-bumi, oleh anak-cucu Adam. Anehnya, gerakan ini dimulai oleh kebangkitan kehidupan religi masarakat Eropa untuk membendung meluasnya agama Islam.

Konflik Antar ‘Agama’…….Konflik Antar ‘Kitab Suci’…
Sisa penjajahan/penjarahan abad ‘pencerahan’ tsb. masih terlihat sangat jelas & nyata sampai sekarang. Lihat bangsa2 Aborigin di Australia, ‘penduduk asli’ Afrika, bangsa Indian di Amerika, dan tak luput ‘masyarakat asli ‘NKRI’. Kehidupan mereka terabaikan, terpinggirkan ditanahnya sendiri ditengah hingar-bingar gema jargon HAM(harusnya KHAM), hingar-bingar Kemajuan Teknologi/Modernisasi disemua segi kehidupan.

Terakhir saya mengajak anda menelusuri sejarah ‘NKRI’ melalui situs http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Indonesia. Didalamnya dpt anda bacamulai abad ke-4 sampai sekarang abad-21. Sampai abad-12, agama yg berkembang adalah Hindu/Buda. Dan awal abad-12 mulai masuk Islam, melalui para pedagang. Konflik antara Hindu/Buda dg. Islam tak terhindarkan. Perebutan pengaruh makin memuncak. Misi penyebaran agama tidak ada bedanya dg. gerakan partai politik dlm. memperluas pengaruh dan jumlah konstituen/pengikut. Hal ini ditandai dg. munculnya istilah islamisasi (p)Jawa, Wali-Songo mengemban tugas berat dalam misi penyebaran Islam sekaligus merebut supremasi Hindu/Buda. Dalam kiprah Wali-Songo mengemban tugas tsb. diwarnai dengan tetesan darah-pembunuhan.

Keruntuhan Majapahit ditandai oleh kemenangan anak(Jin Bun) yg Islam, berperang melawan bapak (Brawijaya-V) yg Hindu.
Berapa darah tertumpah…

Apakah tragedi ulah anak-cucu Adam berikutnya…..?
Belanda datang dipersada Nusantara… Dg semangat Renaisance, menjajah, menjarah, merampok kekayaan bumi-pertiwi. 350-th. berhasil mereka nikmati. Rodi, Tanam-Paksa mewarnai. Agama baru, menyertai. Berapa darah tertumpah…Proklamasi Kemerdekaan R.I. Th.1945…’NKRI’ s/d th.1965, masih diwarnai oleh bebagai pemberontakan. Dalam era Orde-Baru, stabilitas disegala bidang terlihat mantap. Konglomerasi, privatisasi & swastanisasi dimulai…

Tiba2 th.1998, Ekonomi rapuh, Orde-Baru runtuh. Krisis Ekonomi/Moneter…..Para Konglomerat lari…..
Hanya BLBI yg kita warisi…
Euphoria Reformasi ditandai dg. Kebebasan Segala Bidang, demokrasi, informasi, privatisasi dst.

Abad-21 sekaligus Milenium-III kita masuki…..
Apa ulah selanjutnya para anak-cucu Adam…..
Gema Perdagangan-Bebas didengungkan, pertemuan WTO sering diadakan…..
DAGANG menjadi religi…
UANG menjadi kitab-suci…
UNTUNG menjadi nabi…
PEMALSUAN menjadi-jadi…
Investasi tidak pernah dianalisa dari sisi dis-vestasi
Investor sebenarnya juga Dis-vestor…..
Pengrusakan Lingkungan, Pembabatan-Hutan, seolah menjadi MEGA-PROYEK Globalisasi Padang-Pasir…
Dilain sisi, sebagian orang-modern sibuk berteori bagaimana membangun pyramid/stone-henge…

PEMANASAN-GLOBAL…….
Derajat-Harkat anak-cucu Adam, jauh lebih-rendah — ya jauh lebih-rendah dibanding mahluk yg bernama BERANG-BERANG…….
Tragedi ‘PERILAKU-HIDUP’ anak-cucu Adam masih memiliki daftar panjang…
Golongan yang satu merasa paling benar & merasa lebih dekat dg Tuhannya dibanding golongan yg lain…
Ras yang satu merasa lbh tinggi derajatnya dibanding ras yg lain…
Halusinasi…Narsisis…Penyakit akibat Over-Dosis
Akhirnya ‘ora nJowo’…

Baiklah ijinkan saya mengajak anda memasuki ‘INTI-PEMBAHASAN’ seperti saya utarakan diatas. Penciptaan Adam :
1/. Tuhan mengutarakan gagasan kpd. para malaikat, akan mencipta manusia;
2/. Dari sebongkah tanah
liat, dibentuk kemudian ditiupkan ruh Tuhan, jadilah Adam;
3/. Adam menerima berbagai firman/pengetahuan/petunjuk disertai satu larangan memakan buah pohon kuldi ditaman surga;
4/. Para Malaikat diperintah ‘sujud’ kepada Adam, namun sebagian ‘menolak’ Jatuhlah kutukan Tuhan;
5/. Setelah dicipta Hawa sebagai pendamping Adam hiduplah mereka berdua di taman-surga dg. dibayang bayangi sang Malaikat-Terkutuk;
6/. Dengan berbagai cara, Malaikat-Terkutuk ‘membisiki & menggoda’, akhirnya Adam&Hawa melanggar larangan dan memakan buah pohon kuldi;
7/. Tuhan Maha Tahu dan mengusir mereka semua dari taman-surga dan ‘diturunkan kebumi’.
Itulah cerita Penciptaan Adam (agak saya ringkas), yang pernah saya terima dalam pelajaran Agama.
Dalam proses penciptaan tsb. saya akan menyajikan beberapa MAKNA dibalik kata/tulisan yg secara mendalam saya resapi selama bertahun2.
1). Perintah ‘SUJUD’ kpd. Adam saya maknai ‘MENGHARGAI/HORMATI’ ciptaan yang lain (Adam);
2). ‘MENOLAK’ sujud, karena Malaikat merasa:
> derajat/harkatnya lebih- tinggi dibanding Adam;
> lebih dekat dg Tuhan karena (mungkin) sdh. ribuan-tahun mengabdi & melayani Tuhan;
3). Adam/Hawa turun ke bumi berbekal:
>Ajaran2 Tuhan;(informasi-1)
>Bisikan2 Malaikat-Terkutuk;(second opinion)
+ bayang2 pengawalan Malaikat-Terkutuk.-

Dan kita anak-cucu Adam mewarisi bekal tsb.

Sebagai penutup, semoga butir-butir tulisan berikut ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua:
¤ Bangsa/Ras, Etnis/Suku adalah ketetapan-kreasi Yang Murbeng Dumadi. Masing2 dianugerahi lingkungan/tempatnya;
¤ Kita dg. sadar hrs tulus menerima dan bangga atas jati-diri sebagaimana
Yang Murbeng Dumadi tetapkan(Titah/Fitrah/as God create);
Pohon kelapa berbuah kelapa, Pohon kolang-kaling berbuah kolang-kaling….. Itu ketetapan…….Jangan ingin/berusaha berbuah berlian… Ini mengingkari titah/fitrah/as God create.
¤ Kita hrs selalu sadar bahwa kita hanyalah satu dari dan hidup dalam keaneka-ragaman Dumadi(ciptaan) yang bergerak mengikuti Harmoni-Alam;
¤ Singkirkan PERASAAN-LEBIH….., ganti dengan LEBIH-PERASAAN…….
¤ PEMANASAN-GLOBAL hrs kita jadikan cermin bahwa kita masih hrs belajar pd. BERANG-BERANG(Beaver). Mereka mampu menjaga/melestarikan Harmoni-Alam. Mereka walaupun TANPA ‘KITAB-SUCI’…namun telah dibekali dan menerima dg. tulus ‘Wahyu Suci’ dari Yang Murbeng Dumadi TANPA PERASAAN-LEBIH.

Segala puji bagi Yang Murbeng Dumadi…….

_______

Musik Ma Ga Ba Tha Nga ?

Kali ini deepBeyond on akan mengajak anda menyelami satu jenis musik yang menenggelam-kan saya secara total.

Tapi sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai musik dimana saya tenggelam didalamnya, saya merasa perlu menjelaskan mengapa saya mengangkat tentang musik kepada anda semua.

Pasti anda semua sudah ketahui tentang bunyi/suara, yaitu alat/bentuk komunikasi universal yang telah dipergunakan manusia bahkan mahluk lainnya, sejak jaman purba. Dan ‘musik’ adalah salah satu bentuk improvisasi/inovasi suara, yg masih membawa sifat2 universalnya.

Dalam penulisan ini, saya membatasi suara dalam ‘spektrum pendengaran’ kita pada umumnya. Mengapa saya membuat batasan ini, karena bunyi/suara konon memiliki dimensi lain, yaitu ‘dimensi mistik’, yang memiliki daya-gaib.

 

Baik kembali pada judul diatas, ceritanya begini:

Musik ini mulai saya dengar melalui radio sejak akhir dekade 1950an, dan sejak th.1962 mulai betul2 tenggelam setelah menonton sebuah film yg menampilkan musisi2 manca-negara kelas-atas musik jenis ini.

Diawal dekade 1970an, musisi2 Nusantara yg membentuk grup bernama ‘Indonesian All-Stars’ menggemparkan dunia Internasional, setelah mengikuti Festival-Internasional di Eropa dengan membawakan lagu2 daerah-Nusantara yang dikemas dalam deepBeat musik jenis ini.

Sebelum melanjutkan, ijinkan saya sejenak mengikuti krenteg batin yg mendesak untuk menambahkan tulisan khusus mengenang para personil grup ‘Indonesian All-Stars’ yang karya2nya telah dikagumi bahkan menggemparkan khalayak dunia internasional.

Saya sampaikan apresiasi dan rasa hormat & kagum kepada para musisi ‘Indonesian All-Stars’ baik langsung/para keluarga masing2. Anda-semua tlh. mengukir sejarah Mengharumkan Nama Bangsa NKRI dijalur musik.

Namun sangat-sangat disayangkan kita semua khususnya para Musisi Generasi Muda, tidak dapat menikmati karya-musik monumental tsb. Hal ini disebabkan bahwa pemegang ‘royalty’ karya musik tadi bukan di/pihak Indonesia, tapi diluar-negeri.

Semoga Blog ini terbaca oleh pihak ‘pemegang-royalty’, sehingga kita sebagai ‘pemegang hak waris(heritage)’ bisa memperoleh harta warisan tak ternilai dan dapat menikmati sambil mengenang karya-musik-monumental’ tsb.

 

Baiklah saya kembali pada alur penulisan semula…

Sampai detik2 penulisan artikel ini genap sudah 50-tahun saya menikmati ketenggelaman diri saya dalam deepBeat musik ini. Makin tenggelam dan makin tenggelam, bahkan setelah saya makin dalam menyelam, sekitar paruh kedua dekade 1990an, perangkat deepBeyond saya mulai menemukan beberapa inti/makna dikedalaman deepBeat musik ini.

Apa saja inti/makna tsb., akan saya paparkan dlm uraian spt. berikut :

  1. pada setiap mendengar musik jenis ini, saya rasakan adanya kebersamaan yg penuh, baik tanggung-jawab maupun toleransi antar musisi. Kalau boleh saya ungkapkan “Dinamika dlm Harmoni Kebersamaan serta Kebersamaan dlm Harmoni Dinamika”; (ungkapan ini kalau terbaca teman2 dari daerah Tapanuli pasti komentarnya spt. ini : -buaah… apa pula maksud kau bikin kalimat ruwét bégitu- he..he.. Horas bah, Na Sonang Duo Hita).
  2. ada kebebasan dalam penggunaan alat-musik, apakah alat musik-tradisional(pentatonik/perkusi) dipadukan dg. alat-musik modern(diatonik/elektronik) yg ditampilkan bersama dlm satu pentas pagelaran, dan tetap bisa menyajikan harmonisasi unik dan menghanyutkan;
  3. mampu menampilkan lagu tradisional maupun jenis klasik, yg dikemas dlm improvisasi ‘unik’;
  4. jenis musik ini dapat(mungkin lebih-baik) dipergelarkan oleh jumlah musisi yg sedikit, misal (3 – 5)orang atau bahkan cukup 2-orang saja;
  5. musik ini memang beroperasi dikedalaman batin dan intuisi, sehingga para musisi yang bermain, terserap masuk kedalamnya. Makin dalam makin hening dan akhirnya mampu mendengar/merasakan detak-jantungnya sendiri serta nada2 yg tidak bersuara/tidak terdengar;
  6. didalam wilayah batin yg inuitif ini, para musisi memperoleh kebebasan & spontanitas memilih nada2, yg kita kenal dg ‘improvisasi’;
  7. melalui kebebasan ber-improvisasi, tidak jarang para musisi jenis musik ini mentransfer suara2 gemericik-air, kerisik-daun diterpa angin, kicau-burung, atau desah kereta-api uap, kedalam improvisasi nada2 suara;
  8. selain dari semua itu, tidak jarang dalam permainannya, terjadi semacam ‘dialog’ antar musisi melalui alat-musiknya masing2;
  9. dari hasil pengamatan selama 50-tahun, jenis musik ini tidak pernah menjadi Trend aliran musik yg katakanlah gegap-gempita/meledak, namun Tetap-Ada bahkan terjadi alih-generasi para musisinya;

Itulah beberapa kesimpulan yg dapat saya rangkum dari pengalaman ketenggelaman saya dlm musik jenis ini.

 

Baiklah sebagaimana biasa, pada bagian akhir penulisan, saya akan mengajak anda memasuki inti-bahasan spt. berikut:

  • “Dinamika dlm Harmoni Kebersamaan serta Kebersamaan dlm Harmoni Dinamika”.
  • Dg landasan ini, paling tidak ada 2-fenomena yg menonjol:> pada setiap mementaskan sebuah komposisi lagu, masing2 musisi secara bergantian mendapat kesempatan sebagai pemain-utama/soloist; >boleh dikatakan hampir tidak-ada grup yg kental terutama pada jalur ‘main-stream’ musik ini. Artinya tiap musisi bisa menjadi pemain dlm grup yg lain atau bahkan secara spontan membentuk komposisi- pemain/grup pada saat menjelang pentas dan kita hampir tidak bisa menyebutkan pimpinan grup-ini adalah si-anu;
  • kemampuan merasakan detak-jantung, para musisi ‘bebas’ menentukan kecepatan tempo ritmik maupun deepBeatnya dengan melakukan pembagian/perkalian detak-jantung sbg metronomnya, dan lebih uniknya tiap musisi bebas/bisa memilih metronomnya sendiri2, tanpa mengganggu Harmoni-Kebersamaan malah justru meningkatkan Dinamika; [Catatan: detak-jantung normal adalah antara (70~90)bpm].
  • kemampuan/sensitifitas mendeteksi ‘nada2 yg tidak bersuara'(celah-tempo), para musisi ini dg kebebasan-intuitifnya mengisi-celah2 tsb(fill-in) dg nada2 pilihannya, dan tidak-jarang melakukan kebalikannya(fill-out);
  • melalui kebebasan intuitifnya menghasilkan improvisasi-komposisi yg asli/spontan dan tiap instrumen-musik bisa berperan maksimal serta sangat fungsional. Boleh dikatakan tidak terdengar adanya tumpang tindih suara antar instrumen;
  • sebagaimana telah saya singgung diatas bahwa improvisasi-komposisinya sering mentransfer suara2 kicau-burung, rintik2-air, gemerisik-daun, melakukan dialog antar instrumen dsb2nya, hingga secara pribadi menamakan musik ini sbg. “Nada-Kehidupan”
  • bahwa musik jenis ini tidak pernah menjadi Trend aliran-musik tapi tetap-ada, saya malah membayangkan “Garam”;
  • seperti sdh saya tulis diatas, kebebasan(bukan kebablasan) dalam memadukan alat musik tradisi(pentatonik) dan alat musik ‘alternatif’/modern(diatonik) tanpa kehilangan bahkan meningkatkan Harmoni- Dinamikanya, dapat juga saya namakan ‘musik CaRaKa’ atau Paradoks. Nama ini saya angkat atas dasar pandangan dari kalangan tertentu yg menganggap pentatonik dan diatonik adalah dua-kutub(polarisasi) yg berbeda. Itu tadi dua-nama dari sudut pandang saya pribadi, dan apabila ada nama2 lain dari anda ya monggo silahkan MA GA BA THA NGA…

Dinamika dalam Harmoni Kebersamaan….. serta

Kebersamaan dalam Harmoni Dinamika…..

Terjadilah ‘penyatuan-paradoks’… CA RA KA…

 

Sebagai penutup tulisan ini, perkenankan saya menyampaikan beberapa hal yg rasanya penting bahkan ‘sangat-penting’ utk. kita jadikan butir-butir renungan bersama yg selanjutnya kita jadikan acuan-semangat dalam langkah-tindak kita se-hari2, seperti berikut:

* musik MA GA BA THA NGA

perlu kita gali & tonjolkan nilai/unsur tradisinya serta kita tumbuh-kembangkan dipersada Bhumi-Nusantara;

* kalangan GENERASI-PENERUS-BANGSA perlu diberi kesempatan seluas mungkin berperan-aktif menumbuh-kembangkan nilai/unsur TRADISI Tanpa rasa malu/rendah-diri. Karena… tradisi lahir dari Harmoni… dari tradisi kita temukan jati-diri/titah-diri/fitrah-diri…, tradisi melindungi/menyelamatkan kita dari monster SECOND-OPINION/HOLLOW-COURSE…

* NKRI kaya dengan alat- musik-tradisi….. juga lagu-lagu tradisi-daerah. Kita pemegang ‘Hak-Waris’ semuanya…

Gegap-gempitakan Zamrud-Khatulistiwa dg lagu & musik tradisi…

-bungong-jeumpa, lisoi,injit2-semut, es-lilin, jaranan, ampar2-pisang, meong2, anging-mamiri, esamokan, ole-sio, lémbé- lémbé, dst., dst.,-

Lahirkan… ‘Batuan-Etnik‘2 yg lain…’Krakatau‘2 yg lain…

* dari..seni, lahir..harmoni,

dari..harmoni, lahir..tradisi,

dari..tradisi, kita temukan jati-diri..,fitrah/titah-diri…

* dg jati-diri..kita masuki kesadaran -SANGKAN PARANING DUMADI-… menuju kemanunggalan dg <HYANG MURBENG DUMADI>…….

 

 

Rahayu…

_______

 

selanjutnya..TANAMAN

AJI SAKA

Merealisasikan apa yg sdh saya singgung dlm SANGKAN PARANING DUMADI di ‘dBo911’s Blog’, kali ini saya mulai penulisan tentang tokoh legendaris-mistis pulau Jawa ‘AJI SAKA‘.

  • Siapakah sebenarnya…….
  • Asal usul(SANGKAN)nya darimana…….
  • Apa kaitannya dg Kalender (Jawa) Saka, yg selisih 78th. lebih-muda dari kalender Masehi, namun dilengkapi hari-Pasaran, Mangsa(musim), Pawukon dsb. …

 _______

 

Berbagai penulisan dari berbagai sudut-pandang sudah saya simak.

 

Beberapa sudut-pandang penulisan akan saya cuplik/sajikan disini, sebagai rujukan-utama uraian saya, yg ringkas-ceritanya seperti berikut,

Pertama:
~’Aji Saka’ adalah seorang pangeran/putera-raja dari Negeri-India datang di Tanah-Jawa menuju Kerajaan ‘Medang-Kamulan’ yg dipimpin oleh seorang raja yg ‘kejam dan lalim’, bergelar Prabu Dewata Cengkar.
‘Aji-Saka’ diiringi dua pengawalnya mempunyai tugas menghentikan kekejaman Prabu Dewata Cengkar, yg konon ‘gemar memakan daging manusia’.
Setelah mempersiapkan segalanya di ‘pulau Majethi’, berangkatlah Aji Saka sendirian guna menemui Prabu Dewata Cengkar. Sementara kedua pengawalnya diperintahkan untuk tetap menunggu/tinggal dan diberi tugas menjaga keris-pusaka disertai pesan tidak boleh diserahkan kpd siapapun kecuali Aji- Saka sendiri.
Singkat cerita, ‘Aji Saka’ berhasil membunuh sang raja, dan Aji-Saka naik-tahta menggantikan sbg raja.
Setelah lama menunggu, akhirnya kedua pengawal mendengar bahwa ‘Aji-Saka’ telah naik-tahta sebagai raja di ‘Medang-Kamulan’. Selaku pengawal yg sangat setia, yg satu ingin segera mengabdi keistana namun yg satu ingin tetap menjaga keris-pusaka. Mereka bertengkar dan berkelahi, dan akhirnya mereka berdua mati.
‘Aji-Saka’ sangat menyesal dan sedih atas peristiwa tersebut, kemudian guna mengenang keduanya, Aji-Saka menyusun sebuah ‘kakawin’ yg kita kenal sampai sekarang sebagai cikal bakal aksara Jawa ‘HA NA CA RA KA’.
Demikian ringkas-cerita legenda/mithos dari salah satu versi.

Kedua:
Ringkas-cerita spt.berikut: secara garis-besar sama, disini diceritakan ‘Aji Saka’ diiringi empat orang pengawal. Dua pengawal ikut mendampingi ‘Aji Saka’ menuju kerajaan ‘Medang Kamulan’, sementara dua pengawal lainnya tetap tinggal di ‘pulau Majethi’ dengan mengemban tugas persis sama dengan cerita versi pertama. Bahkan kelanjutan maupun akhir cerita juga persis sama, yaitu ‘Aji Saka’ menulis ‘kakawin’ Ha Na Ca Ra Ka.

 

Cerita2 lainnya yang mempunyai kaitan dg ‘Aji Saka’ antara lain, bahwa dia seorang Pangeran dari Kerajaan Pallawa di India selatan, yang telah mengalahkan suku Saka.

 

Saya sendiri mulai agak malas meneruskan cuplikan cerita yang menurut saya mulai terlihat kejanggalan2nya.
_______

 

Jadi perkenankan saya langsung mengajak anda menuju apa yg saya sebut Kejanggalan-Kejanggalan, sbb.:

  1. Alur-waktu(Time Line) didalam semua cerita tidak dicantumkan secara jelas, misal kehadiran kerajaan Medang Kamulan itu dari th. berapa(?) s/d th. berapa(?) dan silsilah raja2 yg pernah memerintah siapa saja; TIDAK-JELAS.
  2. Bekas-bekas peninggalan yg menunjukkan keberadaan/lokasi kerajaan Medang-Kamulan, TIDAK-ADA.
  3. Berdasar butir 1/. dan 2/., cerita tentang ‘KEKEJAMAN’ Prabu Dewata-Cengkar yg ‘GEMAR MENYANTAP DAGING MANUSIA’ menurut saya menjadi SANGAT-ANEH.
  4. Asal-usul tokoh Aji Saka yg diceritakan dari India selatan datang ke p. Jawa akhirnya juga TIDAK-JELAS dan SANGAT-ANEH;

 

Berdasar pada 4-butir inti-sari cuplikan cerita Aji Saka tsb. diatas, timbul pertanyaan dalamBatin saya ‘Apa dampak yg dapat dihasilkan dari cerita tsb (& cerita sejenis lainnya), Apa tujuannya, Apa daya-gunanya dan akhirnya Siapa yang memetik/memperoleh hasil-guna dari ‘penyebaran’ cerita tsb.

Terus terang pertanyaan2 diatas saya sajikan terutama, ya TERUTAMA untuk generasi-muda, GENERASI-PENERUS-BANGSA AGAR BERPIKIR KRITIS, CERDAS. Mampu memilah/memilih/mengambil inti-sari dari suatu informasi, apakah ini ‘SECOND-OPINION’, sumbernya darimana, apa ada maksud/tujuan tersembunyi, DAYA/HASIL guna yg akan/dapat diperoleh apa, apakah cerita tsb. merupakan isapan-jempol/pepesan-kosong(HOLLOW-COURSE).

Saya kira cukup penting, bahwa para GENERASI-PENERUS-BANGSA perlu mulai mengembangkan ‘Pola-Pikir-Spekulatif’ seperti saya uraikan diatas. ‘Spekulatif’ dari perspektif Filosofis pengertiannya adalah memprediksi ‘semua-kemungkinan’.
_______

 

Ijinkan saya menyampaikan Batasan/Definisi tentang Falsafah -maaf menurut serapan saya- adalah perangkat untuk ‘MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN MEMPERLUAS DAYA-JANGKAU BERPIKIR’, yang bertitik-tolak dari Dasar-Kesadaran bahwa Otak, baik secara materi maupun tata-letaknya yang sangat berdekatan/dikelilingi dg. Panca-Indra(hidung, kulit/rambut, mata, mulut/lidah dan telinga), semuanya adalah disain/ketetapan Hyang Murbeng Dumadi.

Sementara Ruang-Keilmuannya yaitu Filosofi adalah laksana Pintu-Gerbang serta Taman dari sebuah Ruang/Wilayah yang populer disebut Alam-Gaib.

Saya sendiri sangat-merasa belum mampu utk. masuk kedalamnya, karena Alam-Gaib adalah wilayah Dimensi yg jenjang/tingkatannya dimulai dari dimensi ke-4 yang terus sampai (mungkin) dimensi ke- 911 . Bila boleh dianalogikan dg perkuliahan akademik, mirip apa yg disebut ‘semester’, mulai semester-4 terus sampai semester-911 .

Saya pernah mencoba memahami apa yang diuraikan dlm sebuah buku “ALAM PIKIRAN” karya alm. Dr. Paryana Suryadipura th. 1956 (Mantan Pemimpin Rumah-Sakit-Umum Pusat Semarang), yang menguraikan masalah dimensi, mulai dimensi 0=titik; dimensi 1=garis; dimensi 2=bidang; dimensi 3=ruang; dimensi 4= (kembali) titik. Dari sini, pd th. 1988 saya mencoba menyelam sampai dimensi 7=?!?(megap2).
_______

 

Kembali tentang bidang Falsafah/Filosofi, caranya saya kira cukup mudah, yaitu menggali,mengumpulkan dan mengutarakan berbagai-pertanyaan sebagaimana saya contohkan dalam uraian ‘Apa…..Siapa dBo 911 ‘s Blog’ di http://dbo911.wordpress.com/

Dengan demikian GENERASI-PENERUS-BANGSA bisa menentukan ARAH/SIKAP YANG TEPAT termasuk sikap menerima (SECARA-BENAR) akan Titah/Fitrah dirinya Tanpa malu dan rasa-takut, dalam langkah perjalanan dan MENJALANI(NGLAKONI/TIRAKAT) KELANJUTAN-PEMBANGUNAN ‘Zamrud-Khatulistiwa’ agar menjadi benar-benar ‘NKRI’.

Celakanya memang sikap ini dari kaca-mata ‘Budaya-Instant-Materialistis’ sangat tidak populer bahkan dianggap kontraproduktif.

Tapi penting saya sisipkan disini apa yg pernah saya lakukan yaitu bhw. sejak th. 1990 saya mulai intens mencari benih Pohon Kolang-Kaling, ya…benih Pohon Kolang-Kaling dari jenis khusus yang begitu ditanam, secara tiba2(instant) berbuah-berlian. Sampai saat ini Belum-Menemukan. Akhirnya saya mulai sadar, jangan2 informasi yang saya terima adalah jenis ISAPAN-JEMPOL alias HOLLOW-COURSE.
_______

 

Baik saya sampai pada bagian akhir dari cerita Aji Saka, yaitu mengajak anda untuk mencoba memilah/memilih, mencari inti-sari/makna yg ada didalamnya, serta menentukan mana yang Baik Untuk terus diTumbuh-Kembangkan dan mana yg hrs dibuang karena masuk dalam category Isapan-Jempol alias HOLLOW-COURSE. Mari satu-persatu kita susun:

  • Kerajaan Medang-Kamulan adalah ISAPAN-JEMPOL;
  • Raja Dewata-Cengkar, Bengis/Kejam, Gemar Memakan Manusia, juga category ISAPAN-JEMPOL BESAAR HOLLOW-COURSE…;
  • Asal-usul Aji Saka dari India selatan, juga ISAPAN-JEMPOL;
  • Tentang ‘Siapa’ Aji Saka, menurut saya jelas Aji Saka adalah ‘trah’ Manusia-Jawa (Java Man), namun apabila banyak dari kita lebih setuju utk. sementara masuk ‘Wilayah Abu-abu’ sumonggo untuk kita gali terus;
  • Kajian dari terminologi bahasa, Aji=japa-mantra/pamuji/sangat-bernilai/utama, sedangkan Saka= dari/tiang;
  • Kaitannya dengan Kalender-Saka, saya menyimpulkan Aji Saka jauh mendahului, mungkin ratusan-tahun setelah manusia bisa baca-tulis baru kemudian menciptakan kalender;
  • Yang terakhir mengenai kakawin/serat Ha Na Ca Ra Ka yg kita warisi, (yg kandungan maknanya mampu menyingkap/menggambarkan seluruh isi Jagat-Ageng(Makro-Kosmos, ref.: SANGKAN PARANING DUMADI di http://dbo911.wordpress.com/), perlu dan PENTING diURI-URI dan diTumbuh-Kembangkan serta lebih diperkenalkan dalam arena/dunia Internasional…(silahkan anda klik: http://wiedjaya.wordpress.com/ ‘BAHASA BAHASA NUSANTARA INDUK DARI BAHASA SANSEKERTA’

_______

 

Untuk episode Aji Saka sementara saya cukupkan sampai disini dg. harapan semoga dapat menjadi setetes ‘Air Bening Dingin’ bagi kita semua, khususnya GENERASI-PENERUS-BANGSA…

Semoga Hyang Murbeng Dumadi tansah Paring Karahayon…….

Rahayu…

____________

 

selanjutnya… Musik MAGABATHANGA?